Kamis, 19 Desember 2013

Rangkuman

Sebutkan tahap-tahap development?

Person > postion "administrator" > profil matchup > course > development management > position "manager"


Jelaskan tentang learning/training?

Business event preparing: create business environment, create event group, create business event type

Business event ecatalog: rencana pelatihan sampai dengan tahun tahun depan

Day to day activy: aktivitas hari per hari (attend, corespondesing)

Recuring activity: confirm yang sudah di booking dan melakukan pembayaran

Rabu, 18 Desember 2013

Pertamina, perusahaan minyak nasional, sedang bertransformasi. Pertamina On The Move, begitulah taglinenya. Banyak sekali agenda transformasi Pertamina, salah satunya perubahan paradigma SDM dan manajemen. Lalu, perubahan apa saja yang sudah perusahaan ini lakukan? Apakah sudah memuaskan para konsumennya?

Pada prinsipnya, program transformasi di Pertamina menyentuh dua aspek. Aspek pertama, budaya dan fundamental yang menyangkut pola pikir karyawan dalam menangani stakeholder. Yang kedua, aspek bisnis hulu hingga hilir. Perubahan yang telah dilakukan Pertamina antara lain sistem pengembangan SDM, pembenahan SPBU, penggencaran iklan Pertamina, dan meningkatkan nilai GCG (good corporate governance). Salah satu perubahan yang terlihat langsung oleh masyarakat adalah citra perubahan dalam kinerja Pertamina.

SPBU Pertamina

SPBU Pertamina

Transformasi citra Pertamina berawal dari pandangan buruk masyarakat terhadap perusahaan ini. Dua tahun lalu, Situs Survey Dharmapena menyebutkan: SPBU Pertamina masih suka curang, tidak profesional (amatiran), sarang KKN, kurang bermanfaat karena sumbangan corporate social responsibility belum memenuhi keinginan masyarakat, birokratis, dan kegiatan hulunya masih dinilai merusak lingkungan. Pertamina memang memiliki SPBU yang sangat banyak di tanah air. Namun, bagaimana bisa disukai kalau SPBU nya kotor, penjaganya tidak ramah, bahkan melakukan kecurangan dengan tidak me-nol-kan alat pengukur volume bensin.

Sertifikat Pasti Pas!

Sertifikat Pasti Pas!

Tapi itu dulu. Saat ini, pasti kita semua sudah sering dengar sertifikat “Pasti Pas”. Tak hanya itu, operator SPBU pun dilatih dan kualifikasinya ditingkatkan. Tak heran, baju dekil dan muka judes yang dulu menyambut kita di SPBU Pertamina kini sudah berganti dengan seragam bersih dan petugas ramah yang berkata, ”Dari nol ya mbak…”. Daerah SPBU pun sudah tak kotor lagi. Tak jarang area SPBU dilengkapi juga dengan masjid, supermarket, dan restoran.

Bukan hanya citra, masih banyak lagi yang Pertamina lakukan dalam bertransformasi. Kinerja Pertamina Tahun 2008 (prognosis):

  1. Total pendapatan sebesar Rp 540 Triliun
  2. Laba sebelum pajak sebesar Rp 50 Triliun
  3. Laba bersih sebesar Rp 30 Triliun
  4. Volume lifting minyak sebesar 35,9 juta Barrel
  5. Produksi minyak 156.000 barrel per hari
  6. Realisasi investasi sebesar Rp 17 Triliun
  7. Harga minyak Indonesia sebesar 101 dollar AS per barrel

Tapi jangan bangga dulu. Sayangnya, walaupun sudah banyak melakukan perubahan, toh Pertamina masih kalah saing dengan perusahaan minyak nasional negara lain. Faktanya, saat ini Petronas sudah masuk peringkat 500 perusahaan terbaik versi Majalah Fortune, menempati posisi ke-97. Sementara, Pertamina tidak termasuk di dalamnya. Tentang perkembangan Pertamina, sang dirut lama dulu punya alibi, “Bisa dibayangkan, profit kami Rp 19 triliun, tapi harus disetorkan ke pemerintah sebesar Rp 11,9 triliun. Jadi, bagaimana kami bisa berkembang?”.

Bukan hanya kalah saing, tahun 2009 ini pun dibuka Pertamina dengan buruk. Tangki Nomor 24 Depo Pertamina Plumpang yang bermuatan 2.900 kiloliter BBM tiba-tiba meledak akibat gelas pengukur bensin atau ken bergesekan dengan slot ukur tangki. Ledakan ini menimbulkan kerugian sebesar US$ 1 miliar. Siapa yang paling bertanggung jawab? Sayangnya, pengusutan kasus ini pun belum tuntas hingga sekarang.

Buntutnya, entah karena masalah kebakaran Plumpang tersebut, masalah kelangkaan LPG sebelumnya, atau masalah lain, awal bulan lalu Direktur Utama Pertamina diganti. Padahal, direktur sebelumnya, Ari Soemarno, belum sampai 3 tahun menjabat. Singkat sekali masa jabatannya. Seharusnya, untuk perusahaan sekelas Pertamina, 3 tahun masa jabatan masih belum cukup. Beberapa pihak menilai ada unsur politis di balik penggantian tersebut. Apalagi penggantian itu terkesan tiba-tiba dan pada waktu yang dekat pemilu.

Yah.. apapun pemicunya, yang jelas, transformasi Pertamina masih belum selesai. Walaupun terhambat pergantian direksi, masih banyak tugas Pertamina ke depan. Visi jangka panjangnya pun sangat tinggi, yaitu 15 tahun ke depan Pertamina akan menjadi perusahaan minyak dan gas yang terintegrasi dan terkemuka di tingkat regional. Semoga saja acara pergantian jabatan awal bulan lalu tidak menghambat Pertamina yang ”On The Move”.

Selasa, 17 Desember 2013

YOGYA (KRjogja.com) - PT Pertamina (persero) Tbk siap menjadi salah satu pelaku industri minyak dan gas, panas bumi serta energi terkemuka di tanah air maupun di dunia. Bahkan, Pertamina sudah mengakuisi lapangan atau blok minyak yang sudah berproduksi di sejamlah negara, seperti Aljazair dan Irak.

Komisaris Utama PT Pertamina (persero) Tbk Edy Hermantoro menegaskan hal itu dalam Kuliah Umum Pertamina Mengajar Bertema 'Ayo Indonesia Mendunia' di Auditorium Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Minggu (8/12/2013). Turut hadir General Manajer Operasi Regional IV Subagyo Hari Mulyanto.

Kegiatan ini dibuka Dekan FE UNY Dr Sugiharsono dengan dihadiri civitas FE UNY. Selain kuliah umum, dalam kesempatan ini jajaran Pertamina dan civitas FE UNY juga melakukan penanaman pohon di lingkungan FE UNY. Harapannya, program ini bisa berkelanjutan sebagai bentuk peduli Pertamina terhadap pendidikan.

Edy Hermantoro mengatakan, beberapa blok minyak yang diakuisi Pertamina di dalam negeri juga sudah beroperasi seperti ONWJ (Laut Jawa), WMO (Utara Madura), West Natuna Offshore, dan Ujung Pangkah Offshore (Jatim). Bahkan, Floating Storage & Regasification Unit yang pertama di lepas pantai Jakarta.

Artinya kata Edy Hermantoro, Pertamina bukan saja siap menjadi salah industri minyak dan gas, panas bumi serta energi terkemuka di dalan negeri, namun sudah siap berkompetisi dengan industri sejenis dari luar negeri. Namun, demikian diakui untuk menuju capaian itu tidaklah tanpa kendala.

Meskipun Indonesia digadang-gadang menjadi salah satu negara terkemuka di dunia dengan capaian ekonomi mengembirakan. Namun, tingkat kemiskinan dan penggangguran juga masih tinggi. Bahkan, sejumlah kebijakan nasional seringkali tidak berpihak terhadap industri dalam negeri.

Untuk itu, peningkatan tata kelola perusahaan yang bersumber pada kebijakan mikro maupun makro nasional yang dilaksanakan Pertamina tidak bisa dianggap sepele. Guna mendukung program Pertamina unggul, peningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi penting.

Salah satunya melalui program CSR terintegrasi dengan tema 'Pertamina Sobat Bumi'. Seperti bidang pendidikan 'Bright With Pertamina', kesehatan 'Pertamina SEHATI', desa binaan 'Green Vilage' sampai pembinaan kewirausahaan 'Eco-preneurship'. (Asa

Senin, 16 Desember 2013

PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957 dengan nama PT PERMINA. Pada tahun 1961 perusahaan ini berganti nama menjadi PN PERMINA dan setelah merger dengan PN PERTAMIN di tahun 1968 namanya berubah menjadi PN PERTAMINA. Dengan bergulirnya Undang Undang No. 8 Tahun 1971 sebutan perusahaan menjadi PERTAMINA. Sebutan ini tetap dipakai setelah PERTAMINA berubah status hukumnya menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 17 September 2003 berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

PT PERTAMINA (PERSERO) didirikan berdasarkan akta Notaris Lenny Janis Ishak, SH No. 20 tanggal 17 September 2003, dan disahkan oleh Menteri Hukum & HAM melalui Surat Keputusan No. C-24025 HT.01.01 pada tanggal 09 Oktober 2003. Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero), dan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2001 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 dan peralihannya berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 "TENTANG PENGALIHAN BENTUK PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK DAN GAS BUMI NEGARA (PERTAMINA) MENJADI PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO)"

Sesuai akta pendiriannya, Maksud dari Perusahaan Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik di dalam maupun di luar negeri serta kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi tersebut.

Adapun tujuan dari Perusahaan Perseroan adalah untuk:

  1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perseroan secara efektif dan efisien.
  2. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kegiatan ekonomi untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan usaha di bidang minyak dan gas bumi beserta hasil olahan dan turunannya.
  2. Menyelenggarakan kegiatan usaha di bidang panas bumi yang ada pada saat pendiriannya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang telah mencapai tahap akhir negosiasi dan berhasil menjadi milik Perseroan.
  3. Melaksanakan pengusahaan dan pemasaran Liquified Natural Gas (LNG) dan produk lain yang dihasilkan dari kilang LNG.
  4. Menyelenggarakan kegiatan usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam nomor 1, 2, dan 3.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang MIGAS baru, Pertamina tidak lagi menjadi satu-satunya perusahaan yang memonopoli industri MIGAS dimana kegiatan usaha minyak dan gas bumi diserahkan kepada mekanisme pasar.

Tata Nilai Pertamina

  • Clean (Bersih)
  • Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik.

  • Competitive (Kompetitif)
  • Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja

  • Confident (Percaya Diri)
  • Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa

  • Customer Focused (Fokus Pada Pelanggan)
  • Beorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

  • Commercial (Komersial)
  • Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.

  • Capable (Berkemampuan)
  • Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.

Agenda Transformasi Pertamina

  1. Perubahan Paradigma Manajemen dan Sumberdaya Manusia.
  2. Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hulu sebagai Penghasil Pendapatan Utama Perusahaan.
  3. Transformasi Kegiatan Usaha di Sektor Hilir sebagai Ujung Tombak Perusahaan dalam Interaksi dengan Konsumen.
  4. Transformasi Restrukturisasi Korporat: Keuangan, SDM, Hukum, IT, dan Administrasi Umum, termasuk Penanganan Asset.

Hasil yang diinginkan dari Transformasi Pertamina adalah Pertamina ke depan sebagai perusahaan panutan (role model) di Indonesia

Hasil - hasil yang dicapai, perbaikan berkesinambungan yang dilakukan sejak Juli - 31 Desember 2006 diantaranya:

  1. Gelombang pertama dari 27 Breakthrough Projects (proyek-proyek terobosan) dalam 100 hari menghasilkan pendapatan tambahan kurang lebih USD 15 juta
  2. Identifikasi potensi penurunan biaya sebesar Rp 2 trilyun dalam supply chain melalui peningkatan efisiensi distribusi BBM
  3. 5 SPBU telah mencapai standard �Pertamina Way�, sesuai dengan sertifikasi BVI (Biro Veritas Indonesia), dengan target dapat mengimplementasikan �Pertamina Way� di 100 SPBU di DKI dan sekitarnya pada bulan Maret 2007
  4. Roll out jaminan kualitas dan kuantitas di SPBU. Program tersebut telah diimplementasikan di 5 SPBU percontohan dan nilai yang dihasilkan jika program tersebut selesai akan mencapai Rp. 800 milyar
  5. Kerjasama dengan berbagai perusahaan minyak dan gas dunia; diantaranya telah membawa berbagai hasil, misalnya pembangunan lube oil plant di Dumai dengan SK Corp, joint-bidding di sektor hulu dengan Statoil, kerjasama di bidang aviasi dengan Shell.

Hasil dari Breakthrough Projects (Proyek-proyek terobosan) gelombang pertama yang sukses hingga saat ini antara lain:

  1. Perolehan US$ 11 s/d. 11.5 juta dari Pengembangan pondok tengah:
  2. First oil production dapat dilakukan 2 bulan lebih awal dari rencana awal berdasarkan POD yang telah disetujui oleh BP Migas. Produksi rata-rata 1.500 BOPD sejak tanggal 9 Agustus 2006 dan 3.000 BOPD sejak 24 Oktober 2006.

  3. Mengurangi depot kritis.
  4. Perolehan US$ 2.5 s/d. 2.8 juta dari pengolahan LSWR ke RCC/FC:
  5. Pengiriman dan pengolahan LSWR selama bulan Agustus sampai dengan Oktober 2006 rata-rata mencapai 209 MB per bulan (lebih dari target 200 MB perbulan).

  6. Perolehan Rp. 3 s/d. 3.5 Milyar penghematan dari transportation loss control:

Sabtu, 14 Desember 2013


Pertamina membuka kesempatan kepada putra dan putri terbaik Indonesia untuk. menjadi Energi Terbarukan Pertamina yang Clean, Competitive, Confident, Customer Focused, Capable dan Commercial melalui Program BPS & BPA. tahun 2013.

BIMBINGAN PROFESI SARJANA (BPS) :
S1 Manajemen Pemasaran
S1 Manajemen Keuangan
S1 Manajemen SDM
S1 Hukum
S1 Akuntansi
S1 Psikologi
S1 Teknik Industri
S1 Teknik Mesin
S1 Teknik Sipil (Konstruksi)
S1 Teknik Elektro (Arus Kuat/Listrik)
S1 Teknik Elektro (Arus Lemah/Instrumen)
S1 Teknik Fisika,
S1 Teknik Kimia
S1 Teknik Geologi
S1 Teknik Geofisika
S1 Teknik Perminyakan
S1 Teknik Lingkungan
S1 Teknik Material

Persyaratan BPS (Bimbingan Profesi Sarjana) :
1.     IPK Min 3,00.
2.     Berijazah S1 dari perguruan tinggi. Berakreditasi (minimal B).
3.     Usia Maksimal. 27 tahun pada tahun 2013.
4.     Sehat Jasmani & Rohani.
5.     English Score dari Lembaga Terpercaya TOEFL: PBT (450)/ IBT (45) /IELTS 5.5 /TOEIC 500.
6.     Salinan Surat bebas NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif).
7.     Salinan SKCK (Surat Keterangan Cakap Kelakuan).
8.     Aktif berorganisasi dan bersedia ditempatkan diseluruh wilayah operasi PT Pertamina (Persero)

BIMBINGAN PRAKTISI AHLI (BPA) :
D3 Akuntansi
D3 Hukum
D3 Kimia Analis
D3 Manajemen Pemasaran
D3 Sekretaris
D3 Statistik
D3 Teknik Elektro
D3 Teknik Kimia
D3 Teknik Lingkungan
D3 Teknik Mesin
D3 Teknik Sipil

Persyaratan BPA ( Bimbingan Praktisi Ahli ) :
1.     IPK min. 2,75.
2.     Berijazah D3 dari perguruan tinggi Brakreditasi (minimal B).
3.     Usia Maksimal 25 tahun pada tahun 2013.
4.     Sehat Jasmani & Rohani.
5.     Min. English Score:   TOEFL  : PBT (350)/ IBT (30) /IELTS 4.5/TOEIC (350).
6.     Salinan Surat bebas NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif).
7.     Salinan SKCK (Surat Keterangan Cakap Kelakuan).
8.     Aktif berorganisasi dan bersedia ditempatkan diseluruh wilayah operasi PT Pertamina (Persero).

Info lebih lanjut:
www.pertamina.com


Tentang SDM

Pengembangan SDM difokuskan kepada penciptaan pekerja yang profisien, profesional, berkomitmen, berdedikasi dan berorientasi bisnis. Untuk mencapai hal tersebut di atas, Perusahaan telah menetapkan strategi korporat berikut untuk pengembangan SDM:
  • Mengimplementasikan pengembangan pekerja yang terorganisasi dan konsisten sehingga para pekerja memiliki kompetensi, ketrampilan, dedikasi, kinerja dan produktivitas yang tinggi.
  • Memberikan penghargaan dalam bentuk kesejahteraan dan remunerasi yang kompetitif serta memberikan perlindungan kepada pekerja sesuai dengan standar perusahaan migas di Indonesia dan peraturan yang berlaku.
  • Menciptakan dan mengembangkan hubungan industri yang aman untuk menciptakan suasana yang harmonis dan nyaman guna mendukung produktivitas yang tinggi

Strategi korporat ini menjadi dasar untuk pengimplementasian program pengembangan SDM.
Perusahaan memiliki keyakinan bahwa pengembangan SDM merupakan investasi jangka panjang sehingga Perusahaan memiliki komitmen terhadap program pengembangan yang sistematik dan berkelanjutan untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan bisnis.

Perusahaan telah mengimplementasikan proses rekruitmen dan seleksi pekerja yang transparan guna memperoleh ahli dan lulusan Sarjana baru untuk regenerasi. Proses rekruitmen dan seleksi awal dilaksanakan melalui pihak ketiga yang independent seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Padjadjaran.

Melanjutkan kebijakan tahun 2001, Perusahaan telah mengembangkan sistem dan program manajemen karir berdasarkan kemampuan dan kinerja (merit system). Program dan sistem tersebut diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan transparansi dalam pengembangan karir pekerja Pertamina di masa mendatang.
Untuk menciptakan budaya perusahaan yang mendukung proses transformasi, Perusahaan telah melakukan program sosialisasi untuk Nilai-nilai unggulan yang dikenal dengan FIVE-M (Focus, Integrity, Visionary, Excellence and Mutual Respect).

Untuk pengukuran kinerja, Perusahaan menggunakan Ukuran Kerja Terpilih dan Indeks Produktivitas. Pengukuran ini meningkatkan pengembangan yang berkelanjutan untuk mempercepat pencapaian status sebagai perusahaan bertaraf internasional.

(Visited 4,277 times, 9 visits today)

PT Pertamina (Persero) (dahulu bernamaPerusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara) urutan ke 122 dalamFortune Global 500 pada tahun 2013.[2]adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia.

Pertamina pernah mempunyai monopoli pendirian SPBU di Indonesia, namun monopoli tersebut telah dihapuskan pemerintah pada tahun 2001. Perusahaan ini juga mengoperasikan 7 kilang minyak dengan kapasitas total 1.051,7 MBSD, pabrik petrokimia dengan kapasitas total 1.507.950 ton per tahun dan pabrik LPG dengan kapasitas total 102,3 juta ton per tahun.

Pertamina adalah hasil gabungan dari perusahaan Pertamin dengan Permina yang didirikan pada tanggal 10 Desember 1957. Penggabungan ini terjadi pada 1968.[1]Direktur utama (Dirut) yang menjabat saat ini adalah Karen Agustiawan yang dilantik oleh Menneg BUMN Syofan Djalil pada 5 Februari2009 menggantikan Dirut yang lama Ari Hernanto Soemarno. Pelantikan Karen Agustiawan ini mencatat sejarah penting karena ia menjadi wanita pertama yang berhasil menduduki posisi puncak di perusahaan BUMN terbesar milik Indonesia itu.

Kegiatan Pertamina dalam menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia, terbagi ke dalam sektor Hulu dan Hilir, serta ditunjang oleh kegiatan anak-anak perusahaan dan perusahaan patungan.

Di tahun 2013, Pertamina menempati peringkat 122 dari 500 perusahaan terbaik dunia versi Fortune Global[3].