Minggu, 08 Desember 2013


“Pertamina membutuhkan pekerja-pekerja dengan disiplin dan mental yang kuat. Pertamina adalah perusahaan milik bangsa dan negara. Kalian di Pertamina tidak hanya bekerja dan berkarya, kalian juga punya amanah "merah putih" di dada kalian. Kalian juga harus punya semangat berjuang di Pertamina, karena perusahaan ini milik bangsa,” kata Edwin Bakti, pembimbing BPS (Bimbingan Profesi Sarjana) Marketing & Trading, kepada peserta 6C Emotional & Spiritual Training PT Pertamina (Persero) angkatan ke-5.

Training yang diselenggarakan di Menara 165, Cilandak, Jakarta, pada Rabu 3 Agustus 2011 ini diperuntukkan bagi calon karyawan Pertamina yang sedang mengikuti BPS. “Selama dua hari ini kalian akan mengikuti satu perjalanan yang menggugah emosi dan mental kalian," ujar Edwin.

Edwin mengatakan, pekerja Pertamina tidak cukup hanya memiliki mental dan attitude yang biasa-biasa, tetapi harus memiliki kedisiplinan, mental, dan attitude yang high level (tinggi). "Training ini merupakan dasar kalian untuk membawa Pertamina menjadi perusahaan minyak nasional berkelas dunia,” ucapnya.

Training yang dipandu oleh Legisan Sugimin dan Bramanto Wibisono ini diikuti oleh 280 peserta dari beberapa divisi, di antaranya: Keuangan, Pengolahan, Legal, Marketing & Trading, Human Resources, Management Aset, PIMR (Portofolio Investasi & Manajemen Resiko).

“Kita boleh punya perangkat teknologi, kita boleh punya sistem yang luar biasa. Tetapi kalau tidak punya sumber daya manusia yang prima, tidak akan jadi apa-apa," tegasnya.

Edwin menambahkan, Sumber Daya Manusia (SDM) yang prima adalah aset yang paling utama untuk memajukan perusahaan, yaitu SDM yang punya landasan mental dan attitude yang sangat baik. Training ini merupakan cara membentuk SDM yang prima.

"Kalian yang hadir di sini adalah calon-calon pemimpin Pertamina yang akan datang. Kejayaan Pertamina sangat tergantung dari kalian semua. Karenanya sebelum menjadi pekerja, kalian perlu mengenal Pertamina,” pungkasnya. (tin/sym)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar